Dulu, sosok Mohammad Najibullah, presiden ketujuh Afganistan, kerap tampil di layar televisi dalam citra menyeramkan. Cuplikan gambar pria yang juga tangan kanan Uni Soviet di Afganistan itu kerap diiringi suara tank militer yang tengah bergerak.
Namun 16 tahun sejak kematiannya yang tragis di tangan kelompok Taliban, Najibullah justru berhasil meraup popularitas. Penduduk Ibu Kota Kabul dapat membeli suvenir bergambar Najibullah, baik berupa kaus, kalender, buku, maupun DVD bajakan di pasar kaki lima paling ramai di kawasan Mandawi.
“Penjualan suvenir bergambar Najibullah dalam citra yang religius semakin meningkat,” kata seorang pedagang kaki lima di kawasan Mandawi, Khan Agha, dengan gembira.
Pemimpin berhaluan komunis yang dulu sangat ditakuti itu, kini bahkan menjadi pahlawan di dunia maya. Cuplikan pidato Najibullah tentang rekonsiliasi seluruh kelompok etnis Afganistan pada awal 1990-an beredar luas di situs YouTube, forum diskusi, dan akun-akun jejaring sosial.
Bagi kebanyakan rakyat Afganistan, ia mewakili impian perdamaian yang semakin pudar di negara mereka.
Sabtu, 23 Agustus 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar