Jakarta - Batu Bacan kini tengah jadi primadona di kalangan pecinta batu mulia karena dianggap bernyawa. Harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Selain itu, apa saja keunikannya?
detikcom berkunjung ke Pasar batu mulia Jakarta Gems Center (JGC), di Rawa Bening, Jatinegara, Senin (4/8/2014). Adi, salah satu pedagang di tempat itu pun menuturkan keunikan batu Bacan.
Adi menjelaskan, batu Bacan adalah batu alam asli dari Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Batu itu diburu masyarakat dan kolektor karena dinilai unik.
Batu Bacan terdiri dari beberapa jenis seperti batu Bacan Obi, Pancawarna, dan lain-lain. Namun kata Adi, yang menjadi favorit adalah jenis Bacan Doko dan Palamea. Keduanya mempunyai karakteristik tersendiri.
"Kalau yang kehijauan itu Bacan Doko. Kalau Palamea warnanya agak kebiruan. Kalau disenter dia tembus batunya. Makin bening, makin mahal harganya. Itu kualitasnya sudah super," imbuh Adi sambil memperlihatkan beberapa koleksi cincin batu Bacan miliknya yang dibandrol dari harga Rp 3-10 juta.
Wartono (42) adalah salah seorang penggemar batu Bacan yang tengah berkunjung ke JGC bersama istrinya. Pria yang memakai kaos warna biru dan celana panjang hitam itu mengaku sudah setahun belakangan mengoleksi batu Bacan.
"Saya sudah punya 2 cincin batu Bacan. Ini jenis Palamea sama Doko," katanya sambil memperlihatkan jemari tangan kanannya. "Dulu pas 2012 saya beli harganya masih Rp 3 juta yang Doko. Belum lama ini ada yang nawar Rp 6 juta tapi saya nggak mau lepas,"
Jumat, 05 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar